BPS Kabupaten Jembrana telah melaksanakan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 yang bertempat di Kampung Coklat Jembrana pada hari Sabtu, 8 Juli 2023. Pada acara tersebut, juga telah diselenggarakan talkshow dengan mengambil tema "Perkembangan Sektor Pertanian Kabupaten Jembrana". Talkshow tersebut dibuka dengan keynote speech yang disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Bali, Endang Retno Sri Subiyandani dan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing yakni I Wayan Sutama (Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana), Agus Sugiyanto (Kepala UPTD KPH Bali Barat), dan R. Rulick Setyahadi (Akademisi Univesitas Dhyana Pura) serta dipandu oleh I Ketut Eko Susila Artha Permana (Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jembrana).
Dalam talkshow tersebut, dibahas mengenai peran penting sektor pertanian sebagai leading sector di Kabupaten Jembrana. Bagi Kabupaten Jembrana, sektor pertanian merupakan sektor penggerak yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB. Tercatat bahwa dalam kurun lima tahun terakhir, sektor pertanian mencatat kontribusi tertinggi pada tahun 2021 yakni sebesar 22,73%. Di tahun yang sama, pandemi Covid-19 tengah berada pada puncaknya sehingga dapat dikatakan bahwa sektor ini mampu untuk menahan kontraksi selama pandemi berlangsung. Selain itu, diketahui juga bahwa sektor pertanian merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja terbanyak di Kabupaten Jembrana. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, setidaknya lebih dari seperlima penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Jembrana bekerja pada sektor pertanian. Hal ini tentu tidak terlepas dari potensi pertanian yang terdapat di Kabupaten Jembrana. Tercatat bahwa terdapat 10.450 hektare lahan padi dengan produksi sebesar 58.022 ton di Kabupaten Jembrana. Kemudian, terdapat 6.341 hektare lahan kakao dengan produksi sebesar 2.943 ton di Kabupaten Jembrana. Dari subsektor hortikultura, diketahui bahwa semangka dan pisang di Kabupaten Jembrana secara berturut-turut memiliki produksi sebesar 148.725 dan 186.676 ton. Adapun dari subsektor perikanan tercatat bahwa volume produksi perikanan tangkap di Kabupaten Jembrana mencapai 16.907 ton.
Setelah penyampaian keynote speech terkait urgensi dan manfaat dari pelaksanaan ST2023, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel. Dalam gilirannya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana menyampaikan bagaimana kondisi dan fenomena yang terjadi di sektor pertanian dan pangan di Kabupaten Jembrana. Beliau menyampaikan urgensi sinkronisasi data pertanian yang ada di dinas dengan BPS. Hal ini bertujuan supaya pengambilan kebijakan dapat dilakukan secara tepat sasaran. Pemaparan dilanjutkan oleh Kepala UPTD KPH Bali Barat yang menyampaikan terkait pemanfaatan dan pengelolaan perhutanan sosial di Kabupaten Jembrana. Poin penting dalam pemaparan tersebut adalah bahwasanya perlu dukungan seluruh pihak supaya hutan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tanpa mengganggu ekosistem yang ada. Adapun Akademisi Universitas Dhyana Pura memaparkan terkait pentingnya sektor pertanian dalam mendukung keberlangsungan SDGs di Kabupaten Jembrana.