Abstraksi
Pada
bulan Februari 2019 Kota Denpasar tercatat mengalami deflasi sebesar -0,43
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2012=100) sebesar 131,74. Tingkat
inflasi tahun kalender Februari 2019 tercatat 0,18 persen sedangkan tingkat
inflasi tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari 2018 atau YoY) tercatat
sebesar 1,96 persen.
Dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami deflasi (m to m)
yaitu kelompok VII (transpor, komunikasi, dan jasa keuangan) sebesar -2,22
persen serta kelompok I (bahan makanan) sebesar -1,20 persen. Sementara itu,
lima kelompok lainnya tercatat mengalami inflasi yaitu kelompok V (kesehatan)
sebesar 0,85 persen, kelompok II (makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau)
sebesar 0,57 persen; kelompok IV (sandang) sebesar 0,44 persen; kelompok III
(perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar) 0,16 persen; serta kelompok VI
(pendidikan, rekreasi, dan olahraga) sebesar 0,09 persen.
Komoditas
yang tercatat memberikan andil atau sumbangan deflasi pada bulan Februari 2019
antara lain: tarif angkutan udara, daging ayam ras, bensin non subsidi, cabai
rawit, bawang merah, cabai merah, dan air kemasan.
Dari
82 kota IHK, tercatat 69 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi.
Deflasi terdalam tercatat di Merauke (Papua) sebesar -2,11 persen dan
terdangkal di Serang (Banten) sebesar -0,02 persen. Inflasi tertinggi tercatat
di Tual (Maluku) sebesar 2,98 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di
Kendari (Sulawesi Tenggara) sebesar 0,03 persen. Jika diurutkan dari deflasi
terdalam, maka Denpasar menempati urutan ke-23 dari 69 kota yang mengalami
deflasi.