Abstraksi
Pada bulan Juli 2019 Kota Singaraja tercatat mengalami
inflasi sebesar 1,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2012=100) sebesar
145,60. Tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 2,33 persen dan tingkat
inflasi tahun ke tahun (Juli 2019 terhadap Juli 2018 atau YoY) sebesar 2,73
persen.
Inflasi (m to m) ditunjukan oleh meningkatnya indeks pada
empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok I (bahan makanan) sebesar 3,26
persen; kelompok II (makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau) sebesar 0,94
persen; kelompok IV (sandang) sebesar 0,32 persen serta kelompok V (kesehatan) sebesar
0,13 persen. Sedangkan kelompok yang tercatat mengalami penurunan indeks atau
deflasi adalah kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar) sedalam
-0,31 persen dan kelompok VII (transpor, komunikasi, dan jasa keuangan) sedalam
-0,12 persen. Untuk kelompok VI (pendidikan, rekreasi, dan olahraga) tidak
mengalami perubahan indeks namun pada subkelompoknya ada yang mengalami inflasi
dan deflasi.
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan
inflasi pada bulan Juli 2019 antara lain: cabai rawit, pisang, rokok kretek
filter, tarif air minum pam, makanan ringan/ snack, apel, batu, cabai merah dan
mie kering instant.
Dari 82 kota IHK, tercatat 55 kota mengalami
inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Sibolga
(Sumatera Utara) sebesar 1,88 persen dan terendah di Makassar (Sulawesi
Selatan) sebesar 0,01 persen. Deflasi terdalam tercatat di Tual (Maluku)
sebesar -1,55 persen dan terdangkal tercatat di Gorontalo (Gorontalo) sebesar
-0.02. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan
ke-4 dari 55 kota yang mengalami inflasi.