Abstraksi
Pada bulan Oktober 2019 Kota Denpasar tercatat mengalami
inflasi setinggi 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2012=100)
sebesar 133,56. Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2019 tercatat setinggi
1,57 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2019 terhadap
Oktober 2018 atau YoY) tercatat setinggi 2,70 persen.
Dua kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi (m to m)
yaitu kelompok I (bahan makanan) setinggi 1,06 persen dan kelompok III
(perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar) setinggi 0,13 persen. Sementara
itu, lima kelompok tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok V (kesehatan)
sedalam -0,45 persen; kelompok IV (sandang) sedalam -0,34 persen; kelompok VII
(transpor, komunikasi, dan jasa keuangan) sedalam -0,16 persen; kelompok II
(makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau) sedalam -0,06 persen; dan kelompok
VI (pendidikan, rekreasi, dan olahraga) sedalam -0,04 persen.
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan
inflasi pada bulan Oktober 2019 antara lain, daging ayam ras, beras, jeruk,
salak, pindang tongkol, ikan cakalang, apel, sprei, kasur, dan minyak goreng.
Dari 82 kota IHK, tercatat 43 kota mengalami
inflasi dan 39 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota
Manado (Sulawesi Utara) setinggi 1,22 persen sedangkan inflasi terendah
tercatat di Kota Pematang Siantar (Sumatera Utara), Kota Tual (Maluku) dan Kota
Ternate (Maluku Utara) masing-masing setinggi 0,01 persen. Sementara itu,
deflasi terdalam tercatat di Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) sedalam -0,69
persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota Palopo (Sulawesi Selatan)
sedalam -0,01 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar
menempati urutan ke-20 dari 43 kota yang mengalami inflasi.