Abstraksi
Pada bulan April 2020 Kota Denpasar tercatat mengalami
deflasi sedalam -0,32 persen yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga
Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 104,76 pada Maret 2020 menjadi 104,42 pada
April 2020. Sementara itu, tingkat inflasi tahun berjalan April 2020 dan
tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2020 terhadap April 2019 atau YoY) tercatat
masing-masing setinggi 0,74 persen dan 2,53 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, empat kelompok
pengeluaran tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok I (makanan, minuman, dan
tembakau) sedalam -0,97 persen; kelompok VI (transportasi) sedalam -0,84
persen; kelompok XI (perawatan pribadi dan jasa lainnya) sedalam -0,07 persen;
dan kelompok III (perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya)
sedalam -0,02 persen. Sementara itu, dua kelompok pengeluaran tercatat
mengalami inflasi yaitu kelompok V (kesehatan) setinggi 0,52 persen dan
kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga)
setinggi 0,09 persen. Lima kelompok pengeluaran tercatat tidak mengalami
perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok II (pakaian dan alas kaki);
kelompok VII (informasi, komunikasi, dan jasa keuangan); kelompok VIII
(rekreasi, olahraga, dan budaya); kelompok IX (pendidikan); dan kelompok X
(penyediaan makanan dan minuman/restoran).
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan
deflasi pada bulan April 2020 antara lain, daging ayam ras, tarif angkutan
udara, cabai merah, telur ayam ras, minyak goreng, kopi bubuk, cabai rawit,
bawang putih, kangkung, dan sawi hijau.
Dari 90 kota IHK, tercatat 51 kota mengalami
deflasi dan 39 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Pangkal
Pinang (Bangka Belitung) sedalam -0,92 persen sedangkan deflasi terdangkal
tercatat di Bogor (Jawa Barat) dan Semarang (Jawa Tengah) masing-masing sedalam
-0,02 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Bau-Bau (Sulawesi
Tenggara) setinggi 0,88 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Cirebon
(Jawa Barat), Depok (Jawa Barat), dan Balikpapan (Kalimantan Timur)
masing-masing setinggi 0,02 persen. Jika diurutkan dari deflasi terdalam, maka
Denpasar menempati urutan ke-15 dari 51 kota yang mengalami deflasi.