Abstraksi
Di tengah masa Pandemi COVID-19 ini, PDRB tetap dirilis dan
dihitung dengan metode yang sama, meskipun memerlukan penyesuaian dalam cara
pengumpulan datanya. Jika pada periode-periode sebelumnya pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara tatap muka, maka kali ini pengumpulan data dilakukan
secara jarak jauh (wawancara melalui telepon, email, whatsapp, serta metode
survei via google form). Tuntutan metodologi statistika tetap dijaga, sekalipun
pada tingkatan teknis tertentu angka yang dihasilkan tidak bisa diperlakukan
secara “apple to apple” dengan angka sebelumnya yang diperoleh secara normal.
Ekonomi Bali triwulan I-2020 yang diukur berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar
Rp. 60,60 triliun dan berdasarkan atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat
sebesar Rp. 38,65 triliun.
Jika dibandingkan triwulan I 2019 (y-on-y), ekonomi Bali
triwulan I-2020 tercatat tumbuh negatif 1,14 persen. Pada sisi lapangan usaha,
pertumbuhan negatif terdalam tercatat pada Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum) yakni -9,11 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen
Impor Luar Negeri tercatat sebagai komponen dengan pertumbuhan negatif
terdalam, yaitu sebesar -38,81 persen.
Secara q-to-q (dibandingkan dengan triwulan sebelumnya),
ekonomi Bali triwulan I-2020 juga mencatatkan angka pertumbuhan yang negatif,
yaitu sebesar -7,67 persen. Menurut lapangan usahanya, pertumbuhan negatif
terdalam juga tercatat pada Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum)
yaitu -15,12 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan negatif
terdalam dicatatkan Komponen Pengeluaran Pemerintah (PK-P) sebesar -42,61
persen.
Struktur ekonomi Bali pada triwulan I-2020
tercatat masih didominasi oleh Kategori I (Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum) dengan kontribusi sebesar 21,81 persen. Sementara kontribusi terbesar
dari sisi pengeluaran adalah Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT)
dengan sumbangan sebesar 51,44 persen.