Abstraksi
Indeks NTP Provinsi Bali bulan Juni 2020 tercatat turun
sedalam -0,01 persen, dari 93,54 pada bulan Mei 2020 menjadi 93,53. Indeks yang
diterima petani (It) tercatat naik 0,05 persen, lebih rendah dibandingkan
dengan kenaikan indeks yang dibayar petani (Ib) yang naik setinggi 0,06 persen.
Indeks NTP pada bulan Juni 2020 tercatat turun pada tiga
subsektor. Penurunan paling dalam tercatat pada subsector hortikultura (-1,32
persen), disusul subsektor tanaman pangan (-0,92 persen), dan subsektor tanaman
perkebunan rakyat (-0,73 persen). Sebaliknya, indeks NTP subsektor peternakan
dan perikanan tercatat naik masing-masing setinggi 2,05 persen dan 0,75 persen.
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali
bulan Juni 2020 tercatat 93,56 turun sedalam -0,24 persen dibandingkan dengan
bulan sebelumnya yang tercatat 93,78.
Dilihat dari subsektornya, penurunan indeks NTUP paling
dalam tercatat pada subsektor hortikultura (-1,38 persen), disusul subsektor
tanaman pangan (-1,20 persen) dan subsector tanaman perkebunan rakyat (-0,66
persen). Sementara itu subsektor peternakan dan subsektor perikanan tercatat
naik masing-masing setinggi 1,58 persen dan 0,43 persen.
Pada bulan Juni 2020, Provinsi Bali tercatat
mengalami deflasi perdesaan sedalam -0,09 persen. Kondisi ini berbeda arah
dengan catatan inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat mengalami
inflasi, setinggi 0,08 persen. Deflasi terdalam tercatat di Provinsi Sumatera
Barat (-0,63 persen) dan terdangkal di Provinsi Bali (-0,09 persen). Sementara
itu, inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Utara (0,91 persen),
sedangkan inflasi terendah tercatat di Provinsi Kalimantan Utara dengan besaran
0,02 persen.