Abstraksi
Pada bulan Juli 2020 Kota Denpasar tercatat mengalami
deflasi sedalam -0,46 persen yang ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga
Konsumen (tahun dasar 2018=100) dari 104,40 pada Juni 2020 menjadi 103,92 pada
Juli 2020. Sementara itu, tingkat inflasi tahun berjalan Juli 2020 tercatat
setinggi 0,26 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap
Juli 2019 atau YoY) tercatat setinggi 0,92 persen.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran
tercatat mengalami deflasi yaitu kelompok IV (perlengkapan, peralatan, dan
pemeliharaan rutin rumah tangga) sedalam -1,77 persen; kelompok I (makanan,
minuman, dan tembakau) sedalam -1,29 persen; kelompok VI (transportasi) sedalam
-1,05 persen; kelompok II (pakaian dan alas kaki) sedalam -0,61 persen; dan
kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga) sedalam
-0,03 persen. Sementara itu, empat kelompok pengeluaran tercatat mengalami
inflasi yaitu kelompok IX (pendidikan) setinggi 1,42 persen; kelompok VIII
(rekreasi, olahraga, dan budaya) setinggi 0,41 persen; kelompok VII (informasi,
komunikasi, dan jasa keuangan) setinggi 0,08 persen; dan kelompok XI (perawatan
pribadi dan jasa lainnya) setinggi 0,05 persen. Dua kelompok pengeluaran
tercatat tidak mengalami perubahan indeks atau stagnan yaitu kelompok V
(kesehatan) dan kelompok X (penyediaan makanan dan minuman/restoran).
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan
deflasi pada bulan Juli 2020 antara lain, tarif angkutan udara, canang sari,
bawang merah, air kemasan, daging ayam ras, cabai rawit, jeruk, cabai merah,
sabun mandi cair, dan sawi hijau.
Dari 90 kota IHK, tercatat 61 kota mengalami
deflasi dan 29 kota mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Kota
Manokwari sedalam -1,09 persen sedangkan deflasi terdangkal tercatat di Kota
Gunung Sitoli, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Luwuk, dan Kota Bulukumba
masing-masing sedalam -0,01 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat
di Kota Timika setinggi 1,45 persen sedangkan inflasi terendah tercatat di Kota
Jember dan Kota Banyuwangi masing-masing setinggi 0,01 persen. Jika diurutkan
dari deflasi terdalam, maka Denpasar menempati urutan ke-8 dari 61 kota yang
mengalami deflasi.