Abstraksi
Indeks NTP Provinsi Bali bulan Mei 2021 tercatat 91,93,
turun 0,20 persen dibandingkan bulan April 2021 yang tercatat 92,12. Indeks
yang diterima petani (It) tercatat turun sedalam 0,65 persen, lebih dalam
dibandingkan penurunan indeks yang dibayar petani (Ib), yang turun sedalam 0,45
persen.
Penurunan indeks NTP pada bulan Mei 2021 tercatat pada
hamper semua subsektor, kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik
setinggi 2,36 persen. Subsektor yang turun paling dalam, yaitu subsektor
hortikultura sebesar 2,47 persen, disusul subsektor perikanan (-0,76 persen),
subsektor tanaman pangan (-0,52 persen) dan subsektor peternakan (-0,39
persen).
Indeks Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Bali
bulan Mei 2021 turun sedalam 0,97 persen dari 93,02 pada bulan sebelumnya
menjadi 92,12.
Dilihat dari subsektornya, Indeks NTUP pada bulan Mei 2021
tercatat menurun pada hampir semua subsektor kecuali subsektor tanaman
perkebunan rakyat yang tercatat naik setinggi 1,69 persen. Penurunan NTUP
terdalam tercatat pada subsector hortikultura sebesar 3,31 persen, disusul
subsektor peternakan (-1,25 persen), serta subsektor tanaman pangan dan
subsector perikanan yang sama - sama turun sedalam 1,24 persen.
Pada bulan Mei 2021, Provinsi Bali tercatat
deflasi perdesaan sebesar 0,82 persen. Kondisi ini berbeda dengan catatan
inflasi perdesaan secara nasional yang tercatat inflasi sebesar 0,22 persen.
Inflasi paling tinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 1,15
persen dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 0,003 persen.
Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Provinsi Sulawesi Utara sebesar
0,86 persen dan terdangkal tercatat di Provinsi Bengkulu sebesar 0,01 persen.